Sabtu, 24 November 2007

VLEK PARU TIDAK SELALU TBC PARU

Selama ini ada kesalahan persepsi yang telanjur berkembang di masyarakat: vlek paru identik dengan penyakit Tuberkulosis (TBC/TB). Padahal banyak penyakit lain yang juga ditandai dengan adanya flek paru. "Kesalahan persepsi inilah yang harus diluruskan," ujar dr. Muhidin, Sp.A.

Yang dimaksud dengan vlek paru adalah adanya bercak atau infiltrat pada paru-paru. "Gambarannya bisa dilihat lewat foto rontgen, yaitu pada paru-paru yang seharusnya berwarna hitam karena berisi udara terdapat bercak-bercak putih, baik yang sebesar gabah atau lebih besar lagi."

Bercak putih bisa merupakan cairan, pemadatan, maupun penguncupan, lanjut spesialis anak dari RSUD Koja, Jakarta Utara ini. Cairan itu sendiri bisa berasal dari darah, nanah, atau lainnya. Tentu saja gambaran ini menegaskan bahwa paru-paru dalam kondisi tidak sehat.

PERJALANAN UDARA

Paru-paru sebagai organ vital dalam tubuh mempunyai fungsi utama menghirup dan menyaring udara. Udara yang kita hirup terdiri atas nitrogen, oksigen, air, karbondioksida dan partikel-partikel lain. Sebelum sampai ke paru-paru, udara yang kita hirup mengalami perjalanan panjang, yakni masuk melalui hidung, kemudian melewati pangkal laring menuju trakea (batang tenggorokan yang bercabang menuju kedua bronki utama). Dari sini, udara disalurkan ke dalam bronkioli (bronki yang paling kecil) dan terakhir masuk ke dalam jutaan kantong udara (alveoli) yang berada dalam paru-paru.

Paru-paru sendiri diliputi oleh pleura, yaitu lapisan yang melindungi dan membantu paru-paru mengembang sekaligus berkontraksi dengan mudah di dalam rongga dada. Paru-paru yang normal pada prinsipnya bisa menghindari diri dari infeksi karena hidung dan sistem pernapasan bisa menjalankan fungsinya dengan baik, yakni menyaring udara secara efektif.

Apalagi secara fisiologis, saluran napas mempunyai sistem eskalasi bulu getar yang dapat mengeluarkan penyakit, kotoran, benda asing serta lendir/riak secara otomatis seperti halnya ban berjalan. "Tapi dengan satu syarat, sistem tersebut masih berjalan dengan sempurna. Selama kondisinya masih seperti itu, tidak ada penyakit yang bisa bersarang di paru-paru," tandasnya.

ANEKA PENYAKIT DENGAN VLEK PARU

Pada dasarnya vlek paru tidak kenal usia, bisa ditemukan pada orang dewasa, anak kecil, bahkan dengan beberapa kondisi khusus bisa ditemukan pada bayi.

Inilah macam penyakit yang ditandai dengan adanya vlek paru.

* TBC PARU-PARU

Vlek paru oleh awam sering diidentikkan dengan TBC paru-paru, padahal tidak selalu vlek yang muncul di paru-paru itu berarti TBC paru-paru. Perlu diketahui, TBC paru-paru merupakan infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pada orang-orang dewasa, TBC paru-paru dapat menular melalui udara, yaitu saat penderita bersin atau batuk. Selama infeksi awal, biasanya TBC paru-paru menunjukkan gejala-gejala batuk, cepat lelah, lemas, nafsu makan menurun, demam ringan, dan berkeringat pada malam hari. Sementara pada kondisi parah, penderita TBC paru-paru seringkali mengalami batuk darah dan sakit pada bagian dada.

Pengobatan untuk TBC berlangsung lama dan harus dijalani secara intensif, minimal 6 bulan, tergantung berat-ringannya penyakit tersebut. Oleh dokter biasanya akan diberi obat jenis INH, rimphafisin dan pirazinamide.

Seringkali terjadi karena keharusan minum obat dalam jangka waktu lama, si pasien jadi bosan atau merasa sudah sembuh, hingga pengobatannya tidak tuntas. Padahal kalau pengobatannya tidak tuntas, si pasien akan kebal terhadap obat tersebut. Bila suatu saat kembali terserang kuman TBC, di paru-parunya, maka pengobatannya jadi lebih sulit.

* BRONKITIS

Bronkitis bisa terjadi bila ada peradangan di saluran udara yang mengirimkan oksigen ke paru-paru. Peradangan tersebut mengakibatkan keluarnya lendir, sehingga memicu tubuh memberikan respons berupa batuk-batuk. Bila seseorang diduga terserang bronkitis, ada beberapa gejala yang ditunjukkan yaitu flu, batuk rejan, radang tonsil, alergi, penurunan daya tahan tubuh dan infeksi saluran pernapasan yang terjadi berulang-ulang.

Bronkitis bisa disembuhkan dengan cara berobat jalan melalui pemberian obat dan antibiotik yang sesuai. Namun bila kondisinya sudah parah atau ada komplikasi, tak ada jalan lain, kecuali pasien harus menjalani rawat inap.

* VLEK PARU PADA BAYI

Biasanya beberapa jam setelah proses persalinan, baru bisa diketahui kalau ada vlek pada paru-paru bayi. Vlek ini sering juga diistilahkan sebagai aspirasi pneumonia. Penyebabnya antara lain kemasukan air ketuban saat proses persalinan, tersedak saat minum susu dan sebagainya.

Gejala yang paling mudah dilihat adalah bayi mengalami sesak napas. Melalui pemeriksaan rontgen dapat diketahui kalau di paru-parunya ada bayangan putih atau vlek. Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mengeluarkan cairan tersebut dari dalam paru-parunya.

* PNEUMONIA

Pneumonia juga ditandai adanya vlek pada paru-paru yang bisa dilihat dengan foto rontgen. Pneumonia paling banyak disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, selain oleh jamur dan virus. Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi yang ditandai dengan mengumpulnya cairan dalam kantong udara (alveoli), sehingga pergantian udara terganggu. Gejala umum yang ditunjukkan adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Deteksi dini dapat dilakukan sendiri, yaitu dengan menghitung frekuensi napas per menit. Bila frekuensinya di atas angka normal, berarti yang bersangkutan mengalami sesak napas dan harus ditangani secara medis. Frekuensi normal yang bisa digunakan sebagai patokan adalah sebagai berikut:

-> bayi umur 0-28 hari/sebulan (bayi neonatus), batas frekuensi tarikan napasnya adalah 60 kali atau lebih sedikit setiap menit.

-> anak usia sebulan sampai setahun, batasnya adalah 50-60 tarikan napas per menit.

-> anak di atas 1 tahun adalah 40-50 tarikan napas per menit.

-> Sedangkan orang dewasa batasnya sampai 20 tarikan napas per menit.

PENANGANAN VLEK PARU

Walaupun penyebabnya bisa berbeda, penyakit-penyakit yang ditandai dengan vlek pada paru-paru mempunyai gejala umum yang hampir sama, yaitu batuk, sesak napas dan beberapa kasus ditandai dengan demam.

Karena itulah perlu pemeriksaan intensif oleh dokter untuk memastikan apa sebenarnya penyakit yang diderita. Salah satunya adalah penegasan dari foto rontgen. Jika sudah diketahui penyebabnya, tentu bisa ditentukaan pula penanganannya yang tepat.

Penanganan dini memperbesar peluang kesembuhan secara total dengan pemberian obat maupun antibiotik yang tepat. Namun bila terlambat, apalagi bila sudah disertai komplikasi, tentu penanganannya jadi lebih sulit.

HIDUP SEHAT, PARU-PARU SEHAT

Orang-orang yang tinggal di kota besar, hampir bisa dipastikan tidak ada yang mempunyai paru-paru yang benar-benar sehat. Hal ini disebabkan tingginya tingkat polusi udara. Walaupun begitu, beberapa hal bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru kita, sehingga hidup pun menjadi lebih sehat. Berikut beberapa di antaranya:

* Pola Makan Sehat

- Amat dianjurkan untuk mengonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin lengkap, terutama vitamin C, E, B kompleks, B6, B12, dan makanan yang mengandung protein.

- Jadikan buah dan sayur selalu masuk dalam daftar menu utama keluarga.

- Hindari konsumsi bahan makanan yang banyak mengandung bahan pengawet, penyedap rasa, zat pewarna atau zat-zat aditif/tambahan lainnya.

* Olahraga Teratur

- Lakukan olahraga secara teratur agar daya tahan tubuh prima.

* Hindari Rokok dan Zat Berbahaya Lain

- Jangan merokok dan jangan pula menjadi perokok pasif. Itulah sebabnya orang tua hendaknya tidak merokok di dekat anak karena asap rokok akan memposisikan anak-anak jadi perokok pasif.

- Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat menimbulkan efek kecanduan seperti narkoba.

- Hindari stres yang dapat memicu konsumsi alkohol dan pemakaian obat berbahaya.

* Hindari Polusi

- Pilihlah lingkungan tempat tinggal yang tingkat pencemaran/polusi udaranya rendah. Hindari lingkungan perumahan yang terus-menerus terpapar zat polutif seperti asap pabrik dan asap kendaraan bermotor.

* Lekas Periksa

- Bila sudah muncul keluhan batuk dalam waktu lama dan tak kunjung sembuh, sesak napas apalagi kalau disertai demam, jangan buang-buang waktu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Tidak ada komentar: