Sabtu, 24 November 2007

Perbaiki Gaya Hidup Demi Kesehatan Jantung

Perilaku manusia ternyata sangat berperan dalam mencegah timbulnya penyakit. Termasuk di dalamnya penyakit jantung, yang di Indonesia sampai sekarang masih menempati posisi jawara sebagai penyakit penyebab kematian.

Pada tahun 1998 saja berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) penyakit yang digolongkan dalam penyakit sistem sirkulasi ini mencapai angka sebesar 24,4 persen, meningkat dari tahun 1985 yaitu sebesar 5,9 persen. Angka tersebut seharusnya cukup menjadi alasan bagi kita untuk segera merubah perilaku , terutama kebisaan hidup dan pola makan yang baik.

“Penyakit jantung dipicu oleh dua macam faktor, yaiut faktor yang tidak bisa dihindari dan faktor yang bisa dihindari. Faktor yang tidak bisa dihindari misalnya karena usia yang semakin tua dan keturunan, sementara faktor yang bisa dihindari itu terkait dengan gaya hidup seseorang,misalnya kurang berolahraga. Di Indonesia, orang yang berolahraga secara kontinyu hanya 9 persen dari total keseluruhan, padahal data dari WHO menunjukkan 43 persen penyakit yang ada di dunia disebabkan salah satunya karena kurang gerak,” ujar H. Masino, Msd, Sekretaris Eksekutif Yayasan Jantung Indonesia.

Kerap Dilupakan

Sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umun dan tidak terbantahkan bahwa olahraga dapat menjaga kesehatan jantung. Namun waktu luang dan keterbatasan fasilitas menjadi alsan klise mengapa orang enggan melakukan aktivitas tersebut.

“Keterbatasan fasilitas memang menjadi tantanganbagi kita untuk tetap menggalakkan olahraga. Misalnya di sekolah saja tidak ada lapamgan olahraga, trotoar di jalan juga tidak aman untuk dipakai jogging, sehingga mau tidak mau kita cari jalan agar masyarakat tetap bisa berolahraga, misalnya dengan lompat tali yang tidak membutuhkan waktu atau ruang yang terlalu luas,” ujar Masino.

Pada umumnya seseorang yang kurang aktif, mempunyai resiko dua sampai tiga kali lebih besar untuk menderita serangan jantung dibanding orang yang aktif dan melakukan olahraga secara teratur. Latihan secara teratur dapat memperkuat otot jantung dan memperbaiki sistem peredaran darah di sampng dapat mengurangi kegemukan.

Sangat dianjurakan untuk melakukan jalan cepat 30 menit setiap hari dan paling tidak lakukan olahraga dalam bentuk apapun tiga kali dalam seminggu dengan intensitas setengah sampai satu jam. Hal ini sangatlah membantu kondisi kesehatan daripada hanya hanya menghabiskan waktu di depan televisi. Bisa juga, ketika hendak kembali ke ruang kerja, jangan manjakan diri dengan naik lift. Pilihalan jalan yang lebih memancing keluarnya keringat, semisal menggnakan anak tangga.

Stress yang berlarut-larut membuat denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Hal ini tentu membuat jantung bekerja lebih berat dan pada akhirnya akan meningkatkan resiko penyakit jantung. Tingkah laku yang serba terburu-buru, cepat marah dan terlalu berambisi oleh beberapa kalangan dapat memicu timbulnya penyakit tersebut.

Dalam batas-batas tertentu stress memang menjadi gejala yang normal,bahkan jika bisa dikelola dengan baik hal ini bisa menjadi satu hal yang positif dalam perkembangan diri manusia. Meski tiap orang memang memiliki cara yang berbeda dalam menhadapi stres, namun pada intinya jangan pernah membiarkan stres berlarut-larut dalam diri yang dapat mengganggu kondisi fisik, sedapat mungkin hindari atau hadapilah secara bijaksana.

Janganlah menyimpan kemarahan atau memendam rasa kecewa. Utarakan dan bicarakan perasaan yang menekan itu dengan orang lain yang dipercaya, keluarga atau dokter. Merisaukan atau mengingat kesalahan di masa lalu hanya akan membuat diri bertambah stres, Untuk itu luangkan waktu untuk rekreasi bersama keluarga atau teman yang dekat dengan Anda.

Demikian pula dengan rokok, meski disadari merupakan kebiasaan yang buruk, tetap saja sebagian besar perokok tidak mau menghilangkan kebiasaan ini. Padahal bagi seorang perokok berat,resiko menghadapi kematian mendadak lima kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok sama sekali. Sejumlah kecil nikotin dalam rokok adalah racun bagi tubuh. Nikotin yang terserap dalam setiap hisapan rokok memang tidak mematikan, tetapi tetap membahayakan jantung karena dapat mengakibatkan pengerasan pembuluh nadi serta serta mengacaukan irama jantung.

VLEK PARU TIDAK SELALU TBC PARU

Selama ini ada kesalahan persepsi yang telanjur berkembang di masyarakat: vlek paru identik dengan penyakit Tuberkulosis (TBC/TB). Padahal banyak penyakit lain yang juga ditandai dengan adanya flek paru. "Kesalahan persepsi inilah yang harus diluruskan," ujar dr. Muhidin, Sp.A.

Yang dimaksud dengan vlek paru adalah adanya bercak atau infiltrat pada paru-paru. "Gambarannya bisa dilihat lewat foto rontgen, yaitu pada paru-paru yang seharusnya berwarna hitam karena berisi udara terdapat bercak-bercak putih, baik yang sebesar gabah atau lebih besar lagi."

Bercak putih bisa merupakan cairan, pemadatan, maupun penguncupan, lanjut spesialis anak dari RSUD Koja, Jakarta Utara ini. Cairan itu sendiri bisa berasal dari darah, nanah, atau lainnya. Tentu saja gambaran ini menegaskan bahwa paru-paru dalam kondisi tidak sehat.

PERJALANAN UDARA

Paru-paru sebagai organ vital dalam tubuh mempunyai fungsi utama menghirup dan menyaring udara. Udara yang kita hirup terdiri atas nitrogen, oksigen, air, karbondioksida dan partikel-partikel lain. Sebelum sampai ke paru-paru, udara yang kita hirup mengalami perjalanan panjang, yakni masuk melalui hidung, kemudian melewati pangkal laring menuju trakea (batang tenggorokan yang bercabang menuju kedua bronki utama). Dari sini, udara disalurkan ke dalam bronkioli (bronki yang paling kecil) dan terakhir masuk ke dalam jutaan kantong udara (alveoli) yang berada dalam paru-paru.

Paru-paru sendiri diliputi oleh pleura, yaitu lapisan yang melindungi dan membantu paru-paru mengembang sekaligus berkontraksi dengan mudah di dalam rongga dada. Paru-paru yang normal pada prinsipnya bisa menghindari diri dari infeksi karena hidung dan sistem pernapasan bisa menjalankan fungsinya dengan baik, yakni menyaring udara secara efektif.

Apalagi secara fisiologis, saluran napas mempunyai sistem eskalasi bulu getar yang dapat mengeluarkan penyakit, kotoran, benda asing serta lendir/riak secara otomatis seperti halnya ban berjalan. "Tapi dengan satu syarat, sistem tersebut masih berjalan dengan sempurna. Selama kondisinya masih seperti itu, tidak ada penyakit yang bisa bersarang di paru-paru," tandasnya.

ANEKA PENYAKIT DENGAN VLEK PARU

Pada dasarnya vlek paru tidak kenal usia, bisa ditemukan pada orang dewasa, anak kecil, bahkan dengan beberapa kondisi khusus bisa ditemukan pada bayi.

Inilah macam penyakit yang ditandai dengan adanya vlek paru.

* TBC PARU-PARU

Vlek paru oleh awam sering diidentikkan dengan TBC paru-paru, padahal tidak selalu vlek yang muncul di paru-paru itu berarti TBC paru-paru. Perlu diketahui, TBC paru-paru merupakan infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pada orang-orang dewasa, TBC paru-paru dapat menular melalui udara, yaitu saat penderita bersin atau batuk. Selama infeksi awal, biasanya TBC paru-paru menunjukkan gejala-gejala batuk, cepat lelah, lemas, nafsu makan menurun, demam ringan, dan berkeringat pada malam hari. Sementara pada kondisi parah, penderita TBC paru-paru seringkali mengalami batuk darah dan sakit pada bagian dada.

Pengobatan untuk TBC berlangsung lama dan harus dijalani secara intensif, minimal 6 bulan, tergantung berat-ringannya penyakit tersebut. Oleh dokter biasanya akan diberi obat jenis INH, rimphafisin dan pirazinamide.

Seringkali terjadi karena keharusan minum obat dalam jangka waktu lama, si pasien jadi bosan atau merasa sudah sembuh, hingga pengobatannya tidak tuntas. Padahal kalau pengobatannya tidak tuntas, si pasien akan kebal terhadap obat tersebut. Bila suatu saat kembali terserang kuman TBC, di paru-parunya, maka pengobatannya jadi lebih sulit.

* BRONKITIS

Bronkitis bisa terjadi bila ada peradangan di saluran udara yang mengirimkan oksigen ke paru-paru. Peradangan tersebut mengakibatkan keluarnya lendir, sehingga memicu tubuh memberikan respons berupa batuk-batuk. Bila seseorang diduga terserang bronkitis, ada beberapa gejala yang ditunjukkan yaitu flu, batuk rejan, radang tonsil, alergi, penurunan daya tahan tubuh dan infeksi saluran pernapasan yang terjadi berulang-ulang.

Bronkitis bisa disembuhkan dengan cara berobat jalan melalui pemberian obat dan antibiotik yang sesuai. Namun bila kondisinya sudah parah atau ada komplikasi, tak ada jalan lain, kecuali pasien harus menjalani rawat inap.

* VLEK PARU PADA BAYI

Biasanya beberapa jam setelah proses persalinan, baru bisa diketahui kalau ada vlek pada paru-paru bayi. Vlek ini sering juga diistilahkan sebagai aspirasi pneumonia. Penyebabnya antara lain kemasukan air ketuban saat proses persalinan, tersedak saat minum susu dan sebagainya.

Gejala yang paling mudah dilihat adalah bayi mengalami sesak napas. Melalui pemeriksaan rontgen dapat diketahui kalau di paru-parunya ada bayangan putih atau vlek. Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mengeluarkan cairan tersebut dari dalam paru-parunya.

* PNEUMONIA

Pneumonia juga ditandai adanya vlek pada paru-paru yang bisa dilihat dengan foto rontgen. Pneumonia paling banyak disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, selain oleh jamur dan virus. Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi yang ditandai dengan mengumpulnya cairan dalam kantong udara (alveoli), sehingga pergantian udara terganggu. Gejala umum yang ditunjukkan adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Deteksi dini dapat dilakukan sendiri, yaitu dengan menghitung frekuensi napas per menit. Bila frekuensinya di atas angka normal, berarti yang bersangkutan mengalami sesak napas dan harus ditangani secara medis. Frekuensi normal yang bisa digunakan sebagai patokan adalah sebagai berikut:

-> bayi umur 0-28 hari/sebulan (bayi neonatus), batas frekuensi tarikan napasnya adalah 60 kali atau lebih sedikit setiap menit.

-> anak usia sebulan sampai setahun, batasnya adalah 50-60 tarikan napas per menit.

-> anak di atas 1 tahun adalah 40-50 tarikan napas per menit.

-> Sedangkan orang dewasa batasnya sampai 20 tarikan napas per menit.

PENANGANAN VLEK PARU

Walaupun penyebabnya bisa berbeda, penyakit-penyakit yang ditandai dengan vlek pada paru-paru mempunyai gejala umum yang hampir sama, yaitu batuk, sesak napas dan beberapa kasus ditandai dengan demam.

Karena itulah perlu pemeriksaan intensif oleh dokter untuk memastikan apa sebenarnya penyakit yang diderita. Salah satunya adalah penegasan dari foto rontgen. Jika sudah diketahui penyebabnya, tentu bisa ditentukaan pula penanganannya yang tepat.

Penanganan dini memperbesar peluang kesembuhan secara total dengan pemberian obat maupun antibiotik yang tepat. Namun bila terlambat, apalagi bila sudah disertai komplikasi, tentu penanganannya jadi lebih sulit.

HIDUP SEHAT, PARU-PARU SEHAT

Orang-orang yang tinggal di kota besar, hampir bisa dipastikan tidak ada yang mempunyai paru-paru yang benar-benar sehat. Hal ini disebabkan tingginya tingkat polusi udara. Walaupun begitu, beberapa hal bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru kita, sehingga hidup pun menjadi lebih sehat. Berikut beberapa di antaranya:

* Pola Makan Sehat

- Amat dianjurkan untuk mengonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin lengkap, terutama vitamin C, E, B kompleks, B6, B12, dan makanan yang mengandung protein.

- Jadikan buah dan sayur selalu masuk dalam daftar menu utama keluarga.

- Hindari konsumsi bahan makanan yang banyak mengandung bahan pengawet, penyedap rasa, zat pewarna atau zat-zat aditif/tambahan lainnya.

* Olahraga Teratur

- Lakukan olahraga secara teratur agar daya tahan tubuh prima.

* Hindari Rokok dan Zat Berbahaya Lain

- Jangan merokok dan jangan pula menjadi perokok pasif. Itulah sebabnya orang tua hendaknya tidak merokok di dekat anak karena asap rokok akan memposisikan anak-anak jadi perokok pasif.

- Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat menimbulkan efek kecanduan seperti narkoba.

- Hindari stres yang dapat memicu konsumsi alkohol dan pemakaian obat berbahaya.

* Hindari Polusi

- Pilihlah lingkungan tempat tinggal yang tingkat pencemaran/polusi udaranya rendah. Hindari lingkungan perumahan yang terus-menerus terpapar zat polutif seperti asap pabrik dan asap kendaraan bermotor.

* Lekas Periksa

- Bila sudah muncul keluhan batuk dalam waktu lama dan tak kunjung sembuh, sesak napas apalagi kalau disertai demam, jangan buang-buang waktu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

sample

sample